Gambiran NUOG– Momentum sakral dan penuh khidmat mewarnai pelantikan Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Gambiran masa khidmat 2025–2030 yang digelar pada Minggu, 13 Juli 2025. Acara ini menjadi tonggak awal babak baru perjalanan Jam’iyah Nahdlatul Ulama di wilayah selatan Banyuwangi.

Diselenggarakan di Kantor MWC NU Gambiran, kegiatan pelantikan tidak sekadar menjadi seremoni seremonial belaka, melainkan sebuah manifestasi kebersamaan antara ulama dan umara dalam membangun peradaban umat yang maslahat dan berkeadaban. Selama tiga hari menjelang pelantikan, panitia sukses menggelar serangkaian agenda pra-acara yang sarat nilai keislaman, kebudayaan, dan pemberdayaan ekonomi umat.

Ketua Panitia Pelaksana, Muhammad Habibi, mengungkapkan bahwa pelantikan ini dikemas dengan berbagai kegiatan yang bersifat partisipatif dan membumi. Mulai dari pelayanan SIM keliling hasil kolaborasi dengan Polresta Banyuwangi, Khotmil Qur’an, lomba menari santri TPQ, lomba paduan suara, bazar UMKM, hingga malam puncak berupa Sholawatan bersama Majelis Ahbabul Musthofa Banyuwangi, yang berhasil menyedot antusiasme masyarakat secara luas.

“Rangkaian acara ini bukan sekadar seremoni, tapi ikhtiar nyata untuk menghidupkan spirit Jam’iyah di tengah masyarakat. Bazar UMKM, misalnya, adalah cerminan kemandirian ekonomi warga Nahdliyin. Pelayanan SIM Keliling juga merupakan bentuk kontribusi nyata NU dalam memudahkan urusan administrasi warga,” terang Habibi, yang juga menjabat sebagai Ketua PAC GP Ansor Gambiran.

Pelantikan pengurus baru MWC NU Gambiran dipimpin langsung oleh Ir. Wahyudi, perwakilan dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Banyuwangi, yang menegaskan pentingnya revitalisasi struktur kepengurusan NU dalam menjawab tantangan zaman dan menjaga marwah organisasi warisan ulama salafus shalih ini.

Ketua Tanfidziyah MWC NU Gambiran, Takad Wahyudi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa pelantikan ini adalah awal dari sebuah pengabdian kolektif.

“Dengan mengusung motto ‘NU Gambiran Bersama Umat Maslahat’, kami siap menjadikan NU sebagai rumah besar umat, tempat bernaung bagi seluruh lapisan masyarakat yang haus akan nilai-nilai keislaman, kebangsaan, dan kemanusiaan. Ini bukan sekadar jabatan, tapi panggilan untuk melayani,” tegasnya.

Senada dengan itu, Rais Syuriah MWC NU Gambiran, KH. M. Syamhudi Al-Faqih, menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi suci dan penuh keberkahan yang harus dirawat dengan ilmu dan adab.

“NU didirikan oleh para ulama besar yang alim dan mukhlis. Oleh karena itu, menjaga NU adalah bagian dari menjaga warisan keilmuan Islam. Semua gerak langkah kita harus tetap berpijak pada empat pilar istinbath hukum: Al-Qur’an, Hadist, Ijma’ dan Qiyas, disertai ketaatan terhadap aturan organisasi,” jelasnya.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh berbagai elemen penting masyarakat, antara lain PCNU Banyuwangi, seluruh jajaran PAC di bawah naungan NU seperti Ansor, IPNU, IPPNU, Fatayat, Muslimat, ISNU, Pagar Nusa, hingga LAZISNU, Majelis TPQ Gambiran dan FORPIMKA Kecamatan Gambiran. Tak ketinggalan, para kepala desa se-Kecamatan Gambiran turut ambil bagian sebagai wujud dukungan terhadap kiprah NU di tengah masyarakat.

Hadirnya ribuan warga Nahdliyin dalam prosesi pelantikan ini menegaskan bahwa NU Gambiran bukan sekadar organisasi keagamaan, melainkan kekuatan sosial yang mampu menyatukan berbagai elemen umat dalam satu tujuan: menebar maslahat, menjaga tradisi, dan membangun peradaban.

Dengan semangat baru dan kepengurusan yang solid, MWC NU Gambiran 2025–2030 siap menjadi pelayan umat yang progresif, solutif, dan berdedikasi tinggi dalam menjawab kebutuhan zaman tanpa tercerabut dari akar tradisi Ahlussunnah wal Jamaah an-Nahdliyah. (nuog).

Kontributir: Aris Taufik Kurrohman
Editor: Ahmad Deni Dibyantoro

Berita sebelumnyaResmi Dibuka! Latihan Silat Cikmande Pagar Nusa Gambiran: Rawat Warisan Leluhur, Jaga Tradisi Nusantara
Berita selanjutnyaRifalitas dalam Keserupaan: Ketika Yang Sejalan Justru Saling Menyikut